Jumat, 27 Desember 2013

Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan


Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan

Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks di mana konsep itu dapat tumbuh, serta apa dan bagaimana awal perkembangan konsep itu sendiri.  Misalnya, konsep sekolah yang merupakan lembaga khusus untuk menyelenggarakan pendidikan akan dapat tumbuh apabila konteks masyarakat memungkinkannya. Oleh Ogden dan Richard (1984) yang dikutip oleh Miarso (2009) konsep ini dijelaskan dengan segitiga acuan.
                                               



Perkembangan Pendidikan
            Pendidikan telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Bentukdan cara pendidikan itu telah mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan kebutuhan. Pada awal peradaban, para orang tua bersama kelompoknya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka hingga mencapai kedewasaan.
            Dokumen tertulis mengenai perkembangan pendidikan sejak awal peradaban lebih banyak berdasarkan pendapat tentang sejarawan yang mengkaji tentang perkembangan kebudayaan barat. Dalam kurun waktu yang berbeda penulis seperti Thomson (1951), Saettler (1968), Ashby (1972), serta Ornstein dan Levine (1981) berpendapat tentang awal pendidikan terstruktur dimulai pada sekitar tahun 500 SM oleh kaum sufi (Sophist). Kaum Sufi (600 SM) mengajar dengan aneka cara dan atribut:
  • Socrates : metode dialog
  • Aristoteles : peragaan “tidak ada satupun dalam pikiran tanpa melalui indera”
  • Komensky (Johan Amos Comenius) : Orbis Sensualium Pictus (1659) = Dunia dalam gambar untuk menunjukkan istilah yang digunakan.
  • John Locke (1688) : lingkungan alam merupakan guru terbaik, pengetahuan perkembangan melalui penginderaan.
  • Johann Pestalozzi (1783) : pembelajaran harus mengikuti perkembangan alamiah : konkrit ke abstrak,lingkungan dekat ke jauh.

Perkembangan Teknologi
            Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebihnyaman, lebih makmur, dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban, sebenarnya teknologi telah ada, meskipun istilah teknologi belum digunakan.
            Menurut Miarso (2009) teknologi merupakan system yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu. Ia merupakan perpanjangan dari kemampuan manusi. Teknologi dapat dibedakan menjadi dua macam. Yang pertama dan yang lazim kita kenal adalah teknologi fisik atau mekanik yang ditandai oleh mesin, alat, dan perangkatnya. Yang kedua kurang sekali dikenal sebagai teknologi, yaitu teknologi sosial yang merupakan tatanan atau acuan yang ditetapkan oleh orang lain dalam mengorganisasikan manusiadan lingkungannya, serta hal-hal yang mengatur tugas, fungsi, wewenang, dan kekuasaan.
            Menurut Finn, tahun 1920-an adalah awal perkembangan teknologi pendidikan.Istilah dan definisi formal pertama yang berhubungan dengan teknologi pendidikan pada saat itu adalah “pengajaranvisual”. Yang dimaksud dengan pengajaran visual adalah kegiatan mengajar dengan menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar, model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi kepada siswa. Tujuan penggunaan alat bantu visual adalah untuk :
1)      Memperkenalkan, menyusun,, memperkaya, atau memperjelas konsep-konsep yang abstrak
2)      Mengembangkan sikapyang diinginkan
3)      Mendorong timbulnya kegiatan siswa lebih lanjut.
AECT membentuk suatu Komisi Definisi dan terminology pada tahun 1990 yang dipimpin oleh Barbara B. Seels,dengan 21 orang anggotanya. Mereka merumuskan teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta penilaian proses dan sumber untuk belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Seels, Barbara B. and  Rita C. Richey. 1994. Teknologi  Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. Terjemahan. Jakarta : IPTPI

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

0 komentar:

Posting Komentar