Minggu, 23 Maret 2014

Mengawali Penelitian



Guru harus memahami teori pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengoptimalkan model pembelajaran yang akan diterapkan kepada peserta didik. Ada beberapa teori belajar antara lain:
a.    Behavioristik (Tingkah Laku) yaitu perubahan tingkah laku artinya adanya perubahan tingkah laku yang terlihat. Yang terpenting dalam teori ini adalah input stimulus (S) dan output respon (R) serta penguatan (reinforcement). Hasil akhirnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu.  Tokohnya adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, Skinner dan Pavlov.

Model Pengajaran Advance Organizer



Model advance organizer dapat memperkuat struktur kognitif dan meningkatkan penyimpanan informasi baru. Ausubel mendeskripsikan advance organizer sebagai materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam tugas pembelajaran dan dalam tingkat abstraksi dan inklusivitas yang lebih tinggi dari pada tugas pembelajaran itu sendiri. Tujuannya adalah menjelaskan, mengintegrasikan dan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya (dan juga membantu pembelajar membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari sebelumnya) (Ausubel, 1986: 148). Organizer yang paling efektif adalah organizer-organizer yang menggunakan konsep-konsep, ketentuan-ketentuan, dan rancangan-rancangan yang sudah akrab dengan pembelajar, seperti ilustrasi-ilustrasi dan analogi-analogi yang sesuai.

Selasa, 18 Februari 2014

Model Pengajaran



Penerapan model pengajaran bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dalam pendidikan dengan cara mengurangi ketimpangan gender, etnik, dan social ekonomi; membuat kurikulum; menciptakan lingkungan untuk siswa yang beresiko gagal; dan membingkai berbagai cara belajar siswa kedalam kondisi pertumbuhan yang lebih baik.  

Jumat, 27 Desember 2013

Esna – Bite My Lower Lip




Romanization

araet ibsul mollae mulgo nun jigeushi gamji nae momeul chaewo oneun seollemeul gamchwo
waenji jakku ganjireowo neol saenggag hamyeon honja mareul geon nege dwae Give me a perfect day. Oh I’ll stay, by your side nan beolsseo nae mam baneul deulkin geol
gidae haedo joheun nari olgeoya joheun ilman jantteug daga olgeoya himdeun nareul jikyeo bara bwa jul han saram, neoin geot gateun gibun deuneun geol I wanna make you mine forever
kkeunheo jil deut ieojineun haemalgeun useum, nun tteo bomyeon nae geoshin geol Give me a perfect day. Oh I’ll stay, by your side nan beolsseo nae mam baneul deulkin geol
gidae haedo joheun nari olgeoya joheun ilman jantteug daga olgeoya himdeun nareul jikyeo bara bwa jul han saram, neoin geot gateun gibun deuneun geol I wanna make you mine
bunmyeong joheun saram mannan geolgeoya meotjin ilman jantteug chaenggyeo julgeoya sarang hanarodo chungbunhal geot gateun geol, Nothing’s better, better than I love
gidae haedo joheul sarang ilgeoya joheun ilman jantteug daga olgeoya himdeun nareul jikyeo bara bwa jul han saram, neoin geot gateun gibun deuneun geol I wanna make you mine

Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan


Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan
Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks di mana konsep itu dapat tumbuh, serta apa dan bagaimana awal perkembangan konsep itu sendiri.  Misalnya, konsep sekolah yang merupakan lembaga khusus untuk menyelenggarakan pendidikan akan dapat tumbuh apabila konteks masyarakat memungkinkannya. Oleh Ogden dan Richard (1984) yang dikutip oleh Miarso (2009) konsep ini dijelaskan dengan segitiga acuan.
                                               

Landasan Filsafat Teknoogi Pendidikan

Asumsi yang Melandasi Teknologi Pendidikan
Asumsi yang melandasi filosofi teknologi pendidikan, menurut Miarso menjelaskan setidaknya ada lima asumsi yang dapat dikatakan sebagai postulat yang kebenarannya tidak terbantahkan atau setidaknya tidak perlu dipersoalkan lagi. Asumsi tersebut adalah:

Selasa, 03 Desember 2013

Aksiologi




PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu  secara mendalam mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Bagian dari filsafat pengetahuan membicarakan tentang ontologis, epistomologis, dan aksiologi. Dalam kajian aksiologi ilmu membicarakan untuk apa dan untuk siapa. Tulisan ini membicarakan ilmu dan kebudayaan, perkembangan ilmu dan kebudayaan.